"Orang yang paling keji adalah pemimpin yang berkhianat" Betapa mengerihkannya apa yang telah dikatakan oleh Ali ra. begitu tajam dan mengena cocok untuk menjadi renungan bagi sang pemimpin, terutama juga bagi yang mencalonkan dirinya sebagai pemimpin bangsa. Pemimpin yang baik mempunyai beberapa sifat diatnaranya, menjadi teladan, memberikan ruang kesalahan, apresiatif, kolektif, persuasif, jujur, pemberani, imajiner, demokratis, dan berbagai bentuk sifat lainnya
Apabila tidak mempunyai kualifikasi sifat-sfita yang layak menjadi pemimpin alangkah baiknya untuk tidak mencalonkan diri menjadi pemimpin, karena kepemimpinan yang ia emban nantinya akan menjadi bumerang di hari kiamat, penyesalan yang mendalam.
Pemimpin adalah pelayan publik, ia harus melayani kepentingan bersama mengalahkan kepentingan pribadi, yang demikian ini adalah sangat sulit, terlebih orang orang yang mempunyai sifat egois. Pemimpin tak ubahnya pelayan masyarakat, namun mungkin sudah zaman kebalik-balik, sehingga banyak orang orang justru senang mencalonkan dirinya sebagai pemimpin atau dengan kata lain, berebut menjadi pelayan.Jdi pelayan kok rebutan
Bagi orang orang yang mempunyai sifat yang ideal untuk menjadi pemimpin mungkin sudah selayaknya ia mencalonkan dirinya, tetapi bukankah Umar bin Khattab menagis saat ia ditunjuk sebagai pengganti khalifah Abu Bakar ra, tentu ingatan kita juga masih kuat tentang kisah Miqdad bin Amr, yang sumpah serapah tidak bersedia menjadi pemimpin walau untuk dua orang saja.
Jika orang-orang terdahulu sekaliber Umar ra dan Miqdad bin Amr sang pemberani saja merasa keberatan menjadi pemimpin, lalu untuk apa berebut menjadi pemimpin. bukankah hanya berebut menjadi pemimpin artinya berebut meminta beban? Yang paling menggelikan adalah jika ada seseorang meminta untuk dirinya dipilih sebagai pemimpin, bukankah Rasul saw sudah bersabda :
يَا عَبْدَ الرَّحْمنِ بن سَمُرَةَ لاَ تَسْألِ الإِمَارَةَ فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيْتَها عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا وَ إِنْ أُعْطِيْتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْها
“Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kepemimpinan. Karena jika engkau diberi tanpa memintanya, niscaya engkau akan ditolong (oleh Allah dengan diberi taufik kepada kebenaran). Namun jika diserahkan kepadamu karena permintaanmu, niscaya akan dibebankan kepadamu (tidak akan ditolong). ” Hadits ini diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari dalam Shahih
Ini benar benar trend yang sangat aneh bin ajaib, ada orang berebut menjadi pelayan, bukan menjadi majikan.