Jika pada posting sebelum-sebelumnya telah dijelaskan bahwa takdir adalah pilihan hidup, maka setelah pilihan tersebut masuk ke dalam suka adatau duka maka sabar dan syukur adalah sifat untuk menerima ketentuan yang diberlakukan oleh Allah kepada diri kita. Dalam perjalanan kehidupan manusia antara bahagian dan susah, suka dan duka keduanya datang silih berganti saling mendahului,
Terkadang ada suasana senang tapi di lain waktu dirundung susah semuanya silih berganti. Karena itu Allah memberikan dua sifat mulya sebagai solusinya untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan sabar dan syukur . Ketika dalam keadaan suka diperintahkan untuk bersyukur apabila sedang dirundung susah diperintahkan untuk bersabar.
Kadua sifat; syukur dan sabar itu seolah berpasang-pasangan yang saling mengisi satu dengan yang lainnya. melalui dua sifat tersebut Allah hendak menjadikan para hambanya sebagai orang yang berpeluang sama untuk mendapat ridhonya. bagi hambanya yang diberi karunia nikmat maka syukur adalah media untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebaliknya bagi hamba Allah yang dirundung kesusahan maka sabar adalah salah satu media untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
Sabar dan syukur juga diisyaratkan oleh Allah seperti orang berjalan, antara kiri dan kanan bergantian, tidak pernah kita jumpai orang yang berjalan selalu kaki kanan didepan atau sebaliknya kaki kiri selalu di depan. begitu juga lamabaian tangan, antara kanan dan kiri selalu bergantian, apabila kaki melangkah maka tangan kanan yang melambai ke depan dan begitulah seterusnya.
Semua itu adalah ayat Allah yang tidak berupa teks yang menantang untuk kita baca, agar kita semakin dalam rasa iman dan taqwa terutama terhadap takdir yang diberlakukan Allah kepada kita semua.
Orang yang bersyukur akan ditambahkan nikmat oleh Allah yang melimpah, al-Ghazali membuat analogi, semua nikmat bagaikan bianatang peliharaan, sedangkan syukur adalah jodohnya, apabila binatang tersebut satu jodoh maka tidak menutup kemungkinan akan kawin dan membuat anak-pianak dari nikmat-nikmat tersebut yang akan ditambahkan,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan ingatlah ketika Rabb-mu memberitahukan, jika kalian bersyukur niscaya Aku akan tambah bagi kalian. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku itu amatlah berat.” (Qs. Ibrahim: 7)
Pahala sabar tidak terhitung, agaknya tak heran jika pahala puasa hanya Allah yang mengetahui besar kecil, berkualitas atau tidaknya puasa seseorang, karena di dalam puasa yang berlaku adalah kesabaran, kesabaran menahan dahaga sampai pada waktu berbuka.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, pahala mereka tidak terhitung