Menyoal qadha dan qadar akan menjadi hal yang sangat pernting karena qadha dan qadar adalah salah satu rukun iman, yaitu beriman kepada qadha dan qadar, kedua kata ini lebih dikenal dengan nama takdir. pengertian taqdir, itu sendiri jika taqdir dikaitkan dengan manusia maka artinya kemampuna, sedangkan jika dikaitkan kepada Allah berarti menafikan ketidakmampuan Allah, atau dengan kata lain melemahkan yang lainnya, Allah Qadiir berarti Allah maha kuasa, menafikan keyakinan bahwa Allah mempunyai kelemahan. sebelum melajutkan bacaan simak terlebih dahulu kultum tentang takdir
Imam Abu Ja’far ath-Thahawi rahimahullah menjelaskan kewajiban mengimani takdir Allah Ta’ala dalam ucapan beliau: “Ini termasuk ikatan iman (yang utama), landasan utama ma’rifatullah (pengenalan terhadap Allah Ta’ala), serta pengakuan (keyakinan) terhadap tauhid dan rububiyah-Nya
Qadha dan Qadar
Qadha dan Qadar
Qadar secara bahasa adalah ukuran tertentu yang telah ditetapkan oleh Allah sejak zaman azali, dari pengertian ini berarti qadar mendahului qadha'. karena telah ditentukan itulah maka tidak bisa melampaui dari ukuran yang telah ditentukan sebelumnya
"Dan telah Kami takdirkan/tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua" (QS Ya Sin [36]: 39)
rembulan tidak akan bisa bergerak melampaui manzilah yang telah ditentukan sebelumnya, ia akan patuh sesuai dengan ukurannya yang berlaku. Begitu juga dalam kehidupan, takdir adalah pilihan hidup memilih dengan mengetahui kadar ukuran yang paling tepat untuk menunjang kehidupan ini
Namun ada yang tidak membedakan sama sekali, yang membedakan qadha lebih didasarkan atas ayat qur'an diberbagai tempat mendahulukn qadha daripada qadar. Bagi ulama' yang membedakan kedua kata tersebut. Qadha adalah ketentuan azali sedangkan waktu terjadinya disebut dengan kadar/taqdir. Semua tertulis rapi di lauh mahfudz.
Demikian tulisan singkat tentang menakar ukuran taqdir Silahkan rujuk juga