Maraknya tindak kriminal yang disebabkan lahir dari konten dewasa, mengilhami penulis menjabarkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh konten tersebut. Secara sederhana konten dewasa dapat diartikan sebagai konten web yang isinya berkaitan dengan tulisan, gambar maupun konten video yang seharusnya tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang belum dewasa (bc:anak). Karena apabila anak anak yang mengkonsumsi konten tersebut tingkat kedewasaannya akan mengalami percepatan diluar kebiasaan yang alami.
Konten dewasa hampir 28-30ribu situs yang diproduksi oleh para pengguna internet, berbagai faktor yang melatarbelakanginya, ada yang disebabkan iseng, ingin mengabadikan masa indahnya, komersial, dan berbagai motif lain yang mendasarinya, yang pasti konten dewasa lebih banyak berisi rayuan dan mengumbar keinginan bejat, meski ada beberapa yang memberikan info penting bagi orang dewasa.
Nah, konten haram di internet itu bak jamur cendawan. Beragam pula modelnya ,mau cari yang model apa, tentang apa, bagaimana dan siapa, bisa didapat. Yang berbayar banyak, yang gratis tak kalah pula. Mau dari yang berupa gambar diam (image), gambar bergerak (video), cerita (tulisan) dan sebagainya. Dari yang berasal dari luar negri, hingga produk dalam negri pun ada itu bahaya nya maka
Karena akses internet yang mudah didapat, konten tersebut akhirnya membabi buta menyerang generasi mendatang yang masih belia, usaha penutupan konten tersebut juga telah dilakukan pada hari ini, meskipun tidak cukup, karena berkaitan dengan keyword dan hal hal yang berhubungan erat dengan dunia online. Penulis sendiri pesimis untuk bisa menutup secara rapat hadirnya konten tersebut, tetapi langkah untuk menutup konten dewasa adalah langkah yang benar benar positif.
Ditinjau dari agama, tentunya dengan asumsi bahwa konten negatif itu berakibat negatif, berdasarkan konsep bahwa kita harus menutup jalan menuju kejelekan (syaddu dzira’i), maka kami berkesimpulan tindakan penutupan akses ke konten tersebut bernilai positif.
Namun demikian kita jangan merasa aman, karena tidak terbitnya konten tersebut berdasar keyword, bisa saja suatu saat akan muncul keyword baru yang diakui sebagai dunia publik bahwa kata tersebut bernilai negatif, mau baca tentang khutbah silahkan klik di sini
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya...